l PENGERTIAN BIDAN.
Bidan
merupakan teman baik para wanita dalam mempersiapkan perawatan
kesehatan, terlabat dalam suatu evaluasi ulang yang dinamis terhadap
kebutuhan kesehatan unik wanita.
Bidan
merupakan sebuah profesi yang lahir dari visi seorang wanita,
terpelihara dalam pemahaman tentang fase-fase perkembangan wanita, dan
berkomitmen memastikan wanita di berbagai populasi bahwa merupakan
haknya untuk menjadi bagian dalam perawatan unik ini.
Semua
keyakinan ini telah diterapkan secara praktis sepanjang sejarah
perawat-kebidanan di Amerika Serikat. Melalui Asosiasi Pusat Maternitas
di Kota New York, pada tahun 1930-an perawat-bidan aktif
menyelenggarakan perawatan prenatal dan menjadi ujung tombak gerakan
awal pada tahun 1940-an yang berhubungan dengan perawatan matenitas
berpusat-keluarga, persalinan alami, persiapan persalinan dan menjadi
orang tua,perlibatan ayah atau orang terdekat lain dalam persalinan di
rumah sakit dan kamar bersalin, serta rawat-gabung.
l RIWAYAT AWAL.
Riwayat
bidan di Amerika Serikat dimulai dengan masuknya kolonial di Dunia
baru. Bidan berada di antara wanita pertama yang tinggal di dalam
koloni-koloni. Kendati secara pasti bidan telah ada di tengah-tengah
orang Amerika Serikat Asli, sejarahnya belum dikeneli dan diteliti
secara umum.
Selama
abad ke-19, para wanita perintis menempuh perjalanan melewati dataran
luas dengan mengendarai WAGON tertutup, mengikuti jalur oregon dan sante
fe. Mereka kemudian menetap di Bagian barat dan di berbagai tempat
melahirkan anak dengan bantuan wanita lain yang berfungsi sbagai bidan
dalam situasi tersebut. Sejarah hormon mencatat peran terhormat dan
fungsi kepahlawanan bidan selama perjalanan mereka dari Illanois ke Utah
pada tahun 1846 dan 1847.
l AWAL ABAD KE-20
Pada
periode ini dua organisasi di bentuk : Biro Anak di Winghiston dan
Asosiasi Pusat Ibu Melahirkan di Kota New York. Kedua organisasi ini
memiliki pengaruh besar pada perkembangan perawatan kesehatan
maternal-bayi dan perawat-kebidanan.
Faktor perawatan obstetrik lain yang berperan dalam angka mortalitas ibu dan bayi pada saat itu adalah sebagai berikut ;
1. Masyarakat belum memandang rumah sakit sebagai tempat perawatan
obstetrik sehingga sedikit rumah sakit yang dapat di gunakan sebagai
penanganan kedaruratan.
2. Studi obstetrik tidak di identifikasikan sebagai komponen yang sangat
penting dalam pendidikan medis.
3. Praktek obstetrik sebenarnya terbatas pada periode intrapartum dan pascapartum.
4. Undang-undang yang di terapkan pada perizinan praktik dan pengaturan bidan masih sedikit.
5. Belum ada sistem pendidikan terorganisasi bagi badan.
l BIRO ANAK.
Pada tahun 1903,Lilian Wald, seorang perawat dan pendiri Henri Street Settlement dan Visiting Nurse Association di kota New York, menyarankan pembentukan Biro Anak. Kegiatan pertama
Biro Anak ini meneliti kematian bayi yang menurut data statistik yang
ada angka kematian bayi mencapai 124 per 1000 kelahiran hidup.
Biro
Anak kemudian meneliti angka kematian ibu melahirkan dan menarik
kesimpulan bahwa ternyata perawatan awal dan perawatan lanjutan
merupakan langkah yang sangat penting untuk menurunkan angka kematian
ibu dan bayi.
l MASALAH BIDAN.
Pada
awal abad ke-20, muncul perdebatan tentang apa yang di kenal sebagai
Masalah Bidan. Sebagian besar orang meyakini bahwa semua praktik
kebidanan harus ditiadakan. Sebagian yang lain meyakini bahwa bidan
dapat melakukan fungsi yang bermanfaat. Mereka yang memdukung
bidan,merasa bahwa praktik kebidanan harus mendapat pelatihan,
perizinan, dan pengawasan yang tepat.
Hasil
dari perundang-undangan yang mengatur praktik kebidanan adalah beberapa
sekolah kebidanan mulai didirikan. Sekolah yang dirancang untuk memberi
pendidikan kepada bidan setempat guna memenuhi prasyarat praktik ini
kemudian di tutup atas pemerintah komisaris rumah sakit di Kota New
York, yang adalah seorang Dokter.
Tahun
1923 kursus kebidanan dimulai. Kursus ini yang pada akhirnya memiliki
perawat praktik dan perawat berizin praktik sebagai mahasiswa.
PROGRAM PENDIDIKAN PERAWAT-KEBIDANAN PERTAMA
Sekolah Kebidanan Manhattan
Sekolah yang pertama kali didirikan khusus untuk mendidik lulusan
perawat yang ingin menjadi bidan adalah sekolah kebidanan Manhattan,
dibuka di Kota New York pada tahun 1925.
Sekolah Kebidanan Manhattan (The Manhattan Midwifery School) bergabung
dengan The Manhattan Maternity and Dispensary, sebuah rumah sakit khusus
yang memberi pelayanan maternitas. Pada saat itu sedikitnya ada 18
lulusan dari Sekolah Kebidanan Manhattan.
Sekolah Kebidanan Lobenstine
Sekolah kebidanan Lobenstine dibentuk pada awal tahun 1931 oleh tiga
anggota dewan kedokteran Asosiasi Pusat Maternitas dan direktur umumnya,
yaitu Hazel Corbin, R.N. Ralph Waldo Lobenstine, M.D. ketua dewan
Kedoketran MCA. Lobenstine bekerja tanpa kenal lelah untuk menyelesaikan
pendirian pelayanan dan pendidikan perawat-bidan sampai ia meninggal
pada tahun 1931. Keteguhan para anggota dan dukungan keuangan dari
kelompok yagn terdiri atas 60 pasien dan teman-teman Lobenstine
mengarahkan pendirian Lobenstine Midwifery Clinic, Inc pada bulan
November 1931.
Asosiasi pusat Maternitas dan klinik Kebidanan Lobenstine bergabung
dibawah naungan dan pengawasan Asosiasi Pusat Maternitas. Pelayanan
perawat-bidan yang diberikan melalui pelayanan klinik terdiri atas
perawatan selama kehamilan dan pendidikan pasien di klinik tersebut,
perawatan intrapartum dan pascapartum di rumah pasien, kecuali jika
pasien harus menjalani rawat-inap di rumah sakit untuk alasan medis, dan
check-up pascapartum.
Tahun 1940-an dan 1950-an
Pada tahun 1940-an dan 1950-an muncul kebutuhan akan pelayanan
perawat-bidan untuk berfungsi sebagai pendidikan dalam bidan keperawatan
maternitas. Selain itu juga untuk melengkapi tenaga pelayanan
keperawatan, melakukan pengawasan dan menempati posisi konsultan di
departemen kesehatan negara dan internasional. Semua tanggung jawab
pekerjaan ini kemudian di tambah lagi dengan kurangnya kesempatan
perawat-bidan melakukan praktik maternitas sehingga timbul suatu keadaan
yang sejumlah besar lulusan baru perawat-bidan tidak melakukan praktik
klinik perawat-kebidanan yang sesungguhnya.
Tahun 1960-an
Kesempatan untuk melakukan praktik klinik perawat-kebidanan masih
sangat terbatas bagi lulusan perawat-bidan pada awal tahun 1960-an.
Hanya dua negara dan satu kota yang secara hukum mengakui praktik
perawat-kebidanan pada saat itu.
Oleh karena itu, sebagian besar lulusan pada masa tersebut lebih
memilih pekerjaan seperti perawat pendidik, pengawas, administrator,
atau menempati posisi konsultan di lapangan pekerjaan terkait. Dari
situasi ini muncullah kebutuhan untuk menyelenggarakan
penyegaran-kembali program bagi perawat-bidan yang ingin kembali
melakukan praktik klinik perawat-kebidanan. Namun, kurang dari satu
dekade kemudian pelayanan maternitas dalam bentuk praktik berkembang
pesat.
Perkembangan kesempatan untuk melakukan praktik klinik
perawat-kebidanan tetap berjalan lambat hingga menjelang akhir tahun
1960-an, dengan hanya sedikit area pemanfaatan praktik perawat-bidan dan
perawat-bidan yang tersisa memberi kontribusi terhadap pelayanan
kesehatan ibu-bayi di lapangan kesehatan terkait.
Sejumlah tantangan turut memberi andil dalam perkembangan praktik dan
pendidikan yang masih sangat lamban ini. Tantangan terbesar diantara
sejumlah tantangan tersebut adalah masih adanya pemahaman yang keliru
dan stereotip yang berkaitan dengan perawat-bidan. Semua ide yang salah
ini menimbulkan sikap bermusuhan yang ditunjukkan oleh beberapa
profesional kesehatan. Pada saat yang sama, beberapa profesional lain
semakin yakin dan turut mendukung perkembangan perawat-kebidanan. Sikap
permusuhan dan dukungan ini muncul dari kedua kelompok kolega tenaga
kesehatan profesional yang sering bekerja sama dengan perawat-bidan,
yaitu dokter dan perawat.
Berikut adalah beberapa pemahaman yang keliru dan stereotip yang sering
terdengar selama masa yang menghambat perkembangan perawat-kebidanan
pada tahun 1960-an juga data fakta yang tersedia pada waktu tersebut.
· Stereotip : Semua bidan sama. Sering kali, jika hanya terdengar atau digunakan
kata bidan dan bukan kata perawat-bidan, akan menimbulkan citra negatif.
Citra ini sebenarnya mengandung pengertian hati yang baik, penuh rasa
sayang, tetapi memberi kesan bidan yang tidak terlatih, yang merupakan
sejarah masa lampau atau yang saat ini bekerja di area pedalaman
Selatan. Kesan lain yang muncul adalah mereka membantu persalinan di
rumah bagi pasien yang tidak mempercayai sistem pelayanan kesehatan saat
ini.
· Fakta : Nama perawat-bidan sebenarnya menjelaskan dengan tepat siapa dan apa perawat-bidan. Kata perawat mengungkapkan pengakuan terhadap pendidikan yang merupakan prasyarat
dalam keperawatan, membedakan perawat-bidan dari bidan tradisional atau
modern, juga menjamin kesinambungan penekanan pendidikan, dukungan, dan
konseling kepada pasien. Kata bidan menunjukkan spesialisasi
tambahan dan fungsi perawat-bidan, yang mencirikan fokus media pada
obstetrik normal, dan merupakan jati diri perawat-bidan dalam lingkup
kesejawatan perawat-bidan profesional seluruh dunia.
· Pemahaman yang keliru : Perawat-bidan mencoba menjadi “dokter kecil.”
· Fakta : Perawat-kebidanan adalah sebuah profesi dengan definisi jelas. Pada
kenyataannya, kurangnya penerimaan selama bertahun-tahun, baik oleh
profesi kedokteran maupun keperawatan, mengandung arti bahwa profesi
perawat-bidan hanya menarik bagi sebagian orang yang memiliki dedikasi
sangat tinggi dan berkomitmen penuh memberi sumbangsih terhadap
perkembangan dan penyediaan pelayanan kesehatan ibu-bayi dalam kapasitas
yang mereka miliki.
Tahun 1970-an
Pada akhir 1960-an dan awal tahun 1970-an, semua hal berubah. Tiba-tiba
perawat-bidan bukan saja dapat diterima, tetapi lebih dari itu mendapat
permintaan berlebihan utnuk bekerja sebagai tenaga pelaksana dan bahkan
dipersalahkan karena jumlahnya kurang untuk memenuhi tuntutan pada saat
itu. Akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an merupakan kurun waktu
perkembangan pesat perawat-bidan bersamaan dengan peningkatan pelayanan
perawat-bidan dan program pendidikan yang tersebar luas selama dekade
tersebut.
Faktor-faktor yang turut berperan dalam perkembangan yang tidak pernah
terjadi sebelumnya dalam program pendidikan perawat-kebidanan dan tempat
praktiknya adalah :
1. Pengakuan resmi oleh organisasi obstetrik.
2.
Peningkatan yang terlihat dan keterlibatan pergerakan wanita dan
feminisme, yang meningkatkan perasaan harga diri dan rasa percaya diri
setiap wanita.
3. Pengakuan oleh konsumen
4. Penggunaan tenaga perawat-bidan pada proyek-proyek yang didanai negara.
5.
Kurangnya spesialis kebidanan dan kecilnya jumlah pelaksana umum yang
dapat melakukan tindakan obstetrik menunjukkan kurangnya sumber daya
manusia selama kurun waktu itu.
6.
Di setiap pelayanan kesehatan tempat perawat-bidan bekerja, dan dalam
konsep tim, berhasil menurunkan setengah jumlah kematian bayi di Kota
Holmes, Mississippi pada awal tahun 1970-an (30)
7.
Pelibatan perawat-bidan dalam pelayanan kesehatan interkonsepsi
(seperti Keluarga Berencana, seksualitas manusia, dan skrining
ginekologi) dan dalam perawatan bayi baru lahir, termasuk peningkatan
rasa percaya diri menjadi orang tua.
Praktik mandiri perawat-bidan pertama kali didirikan pada awal tahun
1970-an. Dengan konsumen menemukan pelayanan perawat-bidan, berkembang
lah bentuk praktik mandiri. Maka pemahaman keliru lain, yang sebelumnya
menghambat mulai gugur :
· Pemahaman yang keliru : Perawat-kebidanan adalah perawatan kelas dua bagi masyarakat kelas kedua.
· Fakta : Pada pertengahan tahun 1970-an, perawat-bidan mulai menjalankan
praktik bersama dokter di seluruh negara melayani pasien kelas menengah
dan kelas atas.
Pemahaman yang keliru muncul dari kenyataan bahwa praktik perawat-bidan
selama bertahun-tahun sebagian besar dilakukan di pusat-pusat kesehatan
utama dan rumah sakit kota dan memberi pelayanan medis kepada kelompok
fakir miskin atau di area pinggiran kota dengan hanya beberapa dokter
saja.
Selama tahun 1970-an, perawat-bidan tidak hanya diterima dalam
masyarakat, tetapi juga sangat dibutuhkan. Setelah perjuangan
bertahun-tahun untuk bisa diterima, saat ini perawat-bidan menghadapi
tantangan memenuhi kebutuhan tenaga perawat-bidan yang masih kurang.
Kebidanan tradisional berkembang pada tahun 1970-an sebagai respons
terhadap kelompok masyarakat yang tidak puas dan kemudian ingin
melahirkan bayinya di luar rumah sakit. Beberapa bidan tradisional lebih
menyukai menyebut diri mereka bidan tradisional, bidan komunitas, bidan
empiris, atau bidan mandiri. Istilah direct entry midwives pertama kali digunakan di Inggris beberapa tahun yang lalu. Artinya,
bidan ini bukan perawat, tetapi ia menyelesaikan program pendidikan
formal yang membuatnya diakui sebagai perawat-bidan profesional yang
memiliki surat pengakuan dan mengikuti aturan yang ditetapkan secara
profesional.
Tahun 1980-an
Pada tahun 1980-an, perawat-bidan melakukan praktik mencakup seluruh
rentang area yang mungkin dimasuki dari klinik dan program yang didanai
pemerintah sampai HMO dan rumah sakit.
Pada akhir tahun 1970-an dan menjelang awal 1980-an terlihat
perkembangan pesat pusat persalinan diluar rumah sakit dengan Maternity
Center Association sebagai penggeraknya.
Bidan tradisional mengatur diri mereka sendiri pada tahun 1982 dengan
membentuk Midwives Alliance of North America (Mana) dengan melibatkan
bidan di Kanada dan Meksiko juga bidan di Amerika Serikat. MANA kemudia
mendirikan Interim Registry Board (IRB) pada tahun 1986 dengan tujuan
menyelenggarakan suatu penilaian dan mempertahankan keanggotaan bidan
yang lulus dalam penilaian tersebut. Kemudian secara perlahan IRB
berpisah dari MANA dan bergabung menjadi North American Registry of
Midwives (NARM). Pada tahun 1991.
Tahun 1990-an dan awal 2000-an
Awal tahun 1990-an menjadi saksi lonjakan pertumbuhan program
pendidikan perawat-bidan. Hal ini terjadi sebagian disebabkan pengakuan
negara terhadap kualitas dan keefektifan pelayanan perawat-bidan dan
anggaran yang diberikan negara untuk mendanai program tersebut.
Sistem pelayanan kesehatan mulai berkembang dalam arahan managed care pada awal 1990-an. Sekali lagi perawat-bidan menemukan bahwa mereka
masih harus berjuang mendapatkan pengakuan, dan aspirasi mereka, baik
pada lingkup nasional maupun lokal, bisa mempengaruhi keputusan yang
berkenaan dengan pelayanan kesehatan dan praktik perawat-bidan.
ACNM Divition of Accreditation (DOA) merupakan divisi yang pertama kali
diakui oleh U.S. Departmenet of Education (USDOE) sebagai badan
akreditasi nasional pada tahun 1982. Pengakuan tersebut telah
diperbaharui sesuai dengan yang telah dijelaskan oleh USDOE sebelumnya.
Pada tahun 1994, sebagai respons terhadap permintaan dari lembaga
perundang-undangan negara, ACNM mengambil sikap tegas dalam menetapkan
standar surat pengakuan terhadap bidan yang bukan perawat. Tindakan ini
segera mendorong peningkatan penggunaan banyak tenaga perawatan
kesehatan profesional berlisensi, yang sebagian besar adalah asisten
dokter, untuk melaksanakan praktik kebidanan tanpa persiapan pendidikan
ataupun izin untuk melakukan peran ini.
Program pendidikan pertama bagi bidan bukan perawat yang telah
menjalani praakreditasi oleh ACNM DOA dimulai pada tahun 1996. program
ini meluluskan siswanya pertama kali pada tahun 1997, dan pada tahun
1999 program tersebut sudah mendapat akreditasi penuh. Pada saat yang
sama, Widwefery Education and Accreditation Council (MEAC), yang sudah
berubah dari gerakan kebidanan tradisional pada tahun 1970-an dan
1980-an, mengatur dan mengukuhkan dirinya hanya pada pengakreditasian
pendidikan bidan jalan-masuk-langsung bukan perawat pada siklus
maternitas dan praktik diluar rumah sakit-khususnya persalinan dirumah
MEAC telah melaksanakan dan menerima pengakuan dari Departement
Pendidikan Amerika Serikat sebagai badan yang melakukan akreditasi pada
bulan Januari 2001.
Kebidanan yang telah memiliki izin pada permulaan tahun ini mengarahkan
kedua jenis perawat dan dua tipe bukan-perawat-direct entry untuk
menjadi bidan bersertifikat (CNM, CM, CPM) dengan proses pendidikan yang
berbeda dan dua ruang lingkup praktik yang berbeda, tetapi setelah
mendapat penjelasan yang tepat sehingga dapat membedakannya dengan bidan
tradisional yang tidak memiliki surat izin.